Rumah Sintesis berita Manajemen hotel Pendidikan orangtua-anak Mobil hidup Peristiwa game Hiburan Kehidupan Bisnis Teknologi Pakaian fashion Olahraga Perumahan Brigade Budaya Kesehatan Makanan Cerdas Keuangan Pendidikan

India Produksi Chip AI Buatan Sendiri, Meluncur 2026

2024-08-20 HaiPress

iDoPress - India ikut serta dalam persaingan AI di kancah global yang saat ini didominasi oleh Amerika Serikat dan China.

Menurut laporan terbaru,India bersiap meluncurkan chip AI pertamanya yang diproduksi oleh pemain lokal. Chip AI ini dibuat oleh Ola Electric,salah satu produsen kendaraan listrik roda dua terbesar di India.

Ola Eletric mengumumkan empat chip AI bikinannya. Tiga chip pertama akan hadir pada 2026 mendatang,yaitu Bodhi 1,Ojas,dan Sarv 1. Ola tidak merinci di mana chip AI ini dibuat,yang jelas,ini bakal menjadi chip AI pertama yang dikembangkan secara internal oleh pemain lokal India.

Kemudian,chip AI keempat adalah Bodhi 2 yang dijadwalkan meluncur tahun 2028. Chip ini diposisikan sebagai suksesor dari Bodhi 1. Masing-masing chip AI bikinan Ola Elctric dirancang untuk kebutuhan yang berbeda.

Untuk Bodhi 1,chip AI ini didesain untuk inferensi AI,membuatnya cocok untuk digunakan sebagai model bahasa besar (LLM) dan model visual. Jadi pada dasarnya,Bodhi-1 merupakan produk kelas menengah ke bawah dari Ola,yang dirancang untuk memenuhi sebagian besar segmen AI.

Baca juga: Mantan Bos Google Tuding WFH Bikin Perusahaan Kalah Saing soal AI

Ola mengeklaim bahwa Bodhi 1 menghadirkan efisiensi daya terbaik di kelasnya. Efisiensi daya merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pemrosesan AI saat ini.

Selanjutnya,chip AI Ojas Edge dirancang untuk menjalankan aplikasi tertentu. Perusahaan dapat menyesuaikan chip ini untuk berbagai aplikasi,termasuk otomotif,seluler,IoT,dan banyak lagi.

Ola juga berencana untuk menggunakan chip ini di kendaraan listrik generasi berikutnya untuk membantu menjalankan sistem seperti pengisian daya serta ADAS (Advanced Driver Assistance System),yang merupakan serangkaian teknologi dalam kendaraan yang membantu pengemudi beroperasi dengan aman dan mencegah kecelakaan.

Kemudian,chip AI Sarv 1 hadir untuk mengakomodasi permintaan komputasi AI. Chip AI ini menggunakan set instruksi Arm yang dibuat untuk pusat data.

Untuk membuat keempat chip AI-nya,CEO Ola Bhavish Aggarwal mengelaim bahwa pihaknya akan menggunakan foundry (pabrik semikonduktor yang membuat chip) tingat I atau II,kemungkinan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) atau Samsung Foundry,sebagaimana dihimpun KompasTekno dari WCCFTech,Selasa (20/8/2024).

Pemain utama di pasar chip AI global

The Verge/ Alex Castro Pabrikan chip asal Amerika Serikat,Nvidia.

Saat ini,pasar chip AI masih didominasi oleh Nvidia. Perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat ini dilaporkan menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar.

Nvidia mengandalkan produk chip pengolah grafis (GPU) buatannya yang banyak dipakai di pusat-pusat data untuk pengolahan AI. Misalnya,perusahaan komputasi awan (cloud computing) besar seperti Amazon Web Services (AWS),Microsoft Azure,dan penyedia layanan cloud regional lainnya.

Perusahaan chip yang berbasis di Santa Clara,California ini,salah satunya memproduksi GPU AI H100 sebagai andalan.

Chip AI ini mendukung sebagian besar model bahasa besar (LLM) yang digunakan saat ini,termasuk ChatGPT dari OpenAI,hingga sebagian besar proyek AI dari Microsoft,Meta,dan Amazon.

Khusus Microsoft Azure,perusahaan ini menggunakan puluhan hingga ribuan unit GPU Nvidia. Salah satunya untuk menopang kinerja ChatGPT,chatbot AI bikinan OpenAI.

Baca juga: Cisco PHK 5.000 Karyawan,Ingin Fokus ke AI dan Keamanan Siber

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
© Hak Cipta 2009-2020 Jaringan Jurnal Indonesia      Hubungi kami   SiteMap