Rumah Sintesis berita Manajemen hotel Pendidikan orangtua-anak Mobil hidup Peristiwa game Hiburan Kehidupan Bisnis Teknologi Pakaian fashion Olahraga Perumahan Brigade Budaya Kesehatan Makanan Cerdas Keuangan Pendidikan

Taruna Ikrar Akui Jadi Kepala BPOM Berkat Rekomendasi Prabowo

2024-08-19 HaiPress

JAKARTA,iDoPress - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengakui,ia mendapat rekomendasi dari Prabowo Subianto sehingga bisa terpilih sebagai Kepala BPOM.

Ikrar menjelaskan,jalannya sebagai Kepala BPOM didahului dengan proses fit and proper testyang sudah berjalan sejak Maret 2024.

"Sejak bulan Maret,setelah proses tersebut berjalan,kan ada banyak evaluasi untuk posisi semacam fit and proper test. Itu atas rekomendasi Presiden terpilih sebetulnya,Bapak Prabowo," ujar Taruna di Istana Negara,Jakarta,Senin (19/8/2024).

"Kemudian kebetulan Badan POM kan lagi kosong. Untuk selanjutnya,Bapak Menteri Kesehatan juga memproses hal tersebut. Dan akhirnya semalam,pada interview terakhir,diputuskan lah,dan pada akhirnya juga terima kasih banyak kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah mengangkat dan melantik kami," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Lantik Taruna Ikrar Jadi Kepala BPOM Gantikan Penny Lukito

Ia pun menjelaskan,setidaknya ada lima pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepadanya usai dilantik.

Pertama,perlu ada regulasi yang lebih baik soal obat-obatan di Indonesia.

"Yang kedua,koordinasi antar lembaga. Ini sangat penting. Karena Badan POM tidak bisa sendiri-sendiri,dia selalu berkoordinasi dengan BPJS,berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan," ungkapnya.

"Dan asosiasi-asosiasi,asosiasi farmasi,asosiasi perusahaan obat,asosiasi perusahaan makanan,dan sebagainya. MKM,dan sebagainya. Itu yang kedua. Jadi itu koordinasi perlu ditingkatkan," lanjut Taruna.

Baca juga: Profil Taruna Ikrar,Ilmuwan Farmasi yang Jabat Kepala BPOM

Ketiga,soal banyaknya obat-obatan inovasi terbaru yang hingga saat ini belum masuk ke Indonesia.

Akibatnya,harga obat semakin mahal. Sehingga perlu ada strategi penanganan khusus.

"Yang keempat,perlunya ada inovasi. Inovasi dalam konteks bagaimana regulasi ini. Karena kita tahu kan dalam uji obat,itu kan ada uji klinis fase 1,2,3. Itu betul golden gate-nya,golden standarnya," katanya.

"Tetapi ada inovasi obat-obat produk biologi,misalnya terapi genetik,dan sebagainya,itu tidak mengikuti jalur seperti itu. Dia membutuhkan strategi spesifik,dan ini saatnya ada beberapa spesial regulasi di badan POM yang perlu diperbaiki," ujar Ikrar.

Kelima,mengenai standar pengawasan obat dan makanan harus ditingkatkan.

Sehingga,hasil pengawasan BPOM nantinya bisa lebih dipercaya secara internasional.

Sebelumnya pada Senin,Presiden Jokowi melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM.

Taruna menggantikan Penny Lukito yang merupakan Kepala BPOM sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
© Hak Cipta 2009-2020 Jaringan Jurnal Indonesia      Hubungi kami   SiteMap